Jumat, 11 Maret 2011

3. TRANSPOR PADA HEWAN


3. TRANSPOR PADA HEWAN
Pada hewan bersel satu dan hewan primitif dengan cara difusi dan gerakan protoplasma.
Pada porifera, air disekitar tubuhnya membantu transportasi bahan makanan dan oksigen. Air bergerak karena ada gerakan flagela pada rongga tubuhnya.
Coelenterata dan Platyhelminthes saluran gastrovaskuler membantu transportasi bahan makanan yang telah dicerna ke seluruh tubuh.
Pada hewan rendah ada 2 macam sistem peredaran darah, yaitu:
  1. Peredaran darah terbuka.
  2. Peredaran darah tertutup
1. Peredaran darah terbuka
Terjadi pada Arthropoda, sebagian moluska.
Pada serangga jantung sangat sederhana berupa jantung pembuluh, jantung terdapat pada pangkal pembuluh sedang sebelah muka ialah arteri.
                Ujung arteri terbuka di daerah kepala mengalir bebas ke dalam sinus-sinus homosoel (rongga badan), disini terjadi pertukaran bahan-bahan,            dengan gerakan otot-otot badan yang terkoordinasi darah berangsur-angsur ke sinus di sekeliling jantung (sinus dorsal), lalu sambil berkontraksi, dinding jantung terbuka dan darah masuk ke jantung.
                Jantung mempunya beberapa lubang yang disebut ostium. Waktu berkontraksi ostia tertutup oleh katup sehingga darah mengalir ke depan.
                Untuk mengalirkan darah ke sayap, kaki dan antena diperlukan jantung ampula, jantung ini berdenyut untuk memompa darah  (hemolimf).
Peredaran darah terbuka pada Crustacea lebih komplex lagi, arterinya tidak hanya di anterior saja, tetapi terdapat pada sternal, antena, mata, abdomen dorsal dan abdomen ventral.
Kebanyakan Mollusca memiliki  pembuluh arteri maupun vena, antara arteri dan vena terdapat rongga- rongga tubuh yang disebut sinus, sehingga sistem peredaran darahnya terbuka
2. Peredaran darah tertutup
Terjadi ada Annelida dan beberapa jenis mollusca.
Pada cacing tanah terdapat 3 pembuluh darah memanjang, yaitu p.d. dorsal, p.d. ventral dan p.d. subneural. Mempunyai beberapa buah jantung yang letaknya antara p.d. dorsal dan ventral. Jantung menggerakkan darah (hemotimf) dengan gerak peristaltik, darah cacing berwarna merah karena mengandung hemoglobin yang larut dalam plasma darah.
Pada Mollusca , misalnya pada Octopus darah dari arteri ke vena mengalir melalui pembuluh, sehingga sudah berupa s.p.d. tertutup. Mollusca jantungnya sudah tidak sederhana lagi karena telah memiliki atrium dan ventrikel (jantung berkamar).
Pada Cephalopoda punya jantung tambahan, yaitu jantung untuk mengalirkan darah ke insang disebut jantung insang (Banchial heart).
Sistem peredaran darah pada Vertebrata
Komponen yang penting dalam sistem peredaran darah adalah: Vasa  darah dan Jantung
Vasa  darah (pembuluh Darah), terdiri dari: Arteri  (pembuluh nadi); Vena (pembuluh balik) dan Kapiler  (pembuluh rambut)
Arteri ( pembuluh nadi):
Berdinding tebal berotot yang mengalirkan darah dari jantung, umumnya membawa darah yang kaya O2 kecuali arteri pulmonalis, yang mengalirkan darah miskin O2.
Dari penampang melintang terdiri 3 lapisan: Lapisan dalam/tunika intima: hanya terdiri dari satu lapisan dsb lapisan sel endotelial. Lapisan tengah/tunika media, tebal terdiri serabut otot polos dan serabut-serabut jaringan ikat elastik. Lapisan luar/ tunika eksterna/t. adventia: terdiri jaringan ikat yang banyak serabut kolagen.
Arteri bercabang-cabang menjadi arteri yang lebih kecil disebut arteriol, dindingnya juga mempunyai lapisan otot sehingga mampu mengecil (vasokontriksi) dipengaruhi oleh saraf simpatis dan bahan kimia tertentu: epinefrin, serotonin dan angiostensin akibatnya kecepatan aliran darah dipercepat,
sebaliknya dapat menjadi lebih besar diameternya (vasodilatasi) dipengaruhi saraf parasimpatis dan senyawa kimia asetilkolin dan histamin
Vena ( pembuluh balik):
Fungsinya mengalirkan darah ke jantung, umumnya membawa darah yang miskin O2 , kecuali vena pulmonalis, yang mengalirkan darah kaya O2. Dindingnya juga 3 lapis tapi lebih tipis dari arteri sehingga kurang elastis. Vena kecil disebut venul.
Pada arteri dan vena besar pada t.media dan t.eksterna mempunyai pembuluh darah yang memberi O2 dan makanan, disebut vasa vasorum. Pada vena vasavasorum lebih banyak pada t.media, vena besar mempunyai katup-katup untuk mencegah darah menjauhi jantung. Aliran darah pada vena tekanannya kecil dan pada vena kecil aliran darah dibantu dengan kontraksi otot.
Kapiler (pembuluh rambut):
Hanya memiliki dinding satu lapisan sel endotelial, tipis dan permeabel, sehingga dapat terjadi pertukaran zat (CO2, O2, bahan makanan dan sisa metabolisme) antara jaringan dan darah pada kapiler.
Selain pembuluh kapiler, pada sistem pembuluh darah terdapat pula kapiler sinusoid pada kelenjar limfa, hati, sumsum merah, limfa timus dan kelenjar adrenal bagian kortex.
Jantung Vertebrata
Jantung vertebrata biasanya disebut jantung berkamar.
Pada Ikan, jantungnya terdiri 2 kamar satu serambi/atrium dan satu ventrikel/bilik, dan ruangan tambahan yaitu sinus venosus dan konus arteriosus.
Darah mengalir dari vena cava à sinus venosus à atrium à ventrikel à konus arteriosus à arteri seluruh tubuh à vena. Artinya hanya ada satu jalur atau peredaran darah tunggal.
Sistem sirkulasi pada ikan, tidak begitu efisien, walaupun cukup mencukupi kebutuhannya.
Pada Amphibia,
jantungnya agak maju terdiri 3 kamar, 2 atrium dan 1 ventrikel.
Secara umum akan terjadi percampuran darah kotor dan darah bersih dalam satu ventrikel,        tapi ternyata secara tidak sempurna ventrikel terbagi menjadi kamar-kamar sempit yang cenderung mengurangi percampuran kedua macam darah tersebut. Saat ventrikel berkontraksi, secara menakjubkan sebagian besar darah yang miskin O2 masuk ke dalam 2 arteri yang menuju ke kulit dan paru-paru, disini akan terjadi pengambilan persediaan O2 segar. Sedangkan darah yang kaya O2 dari atrium kiri, akan menuju ke arteri-arteri yang menuju ke otak, sedang darah yang melalui lung dan bagian badan yang lain telah tercampur tetapi masih mencukupi kebutuhan organ-organ tersebut.
Mulai amphibia terdapat 2 macam aliran darah dari jantung:
Jantung  à  paru-paru  à  jantung, disebut peredaran darah keci/p.d. paru-paru, dan aliran jantung  à  jaringan tubuh  à  jantung, disebut p.d. besar/p.d. sistemik, karena itu peredaran darahnya disebut peredaran darah ganda,
Pada reptilia,
jantungnya sudah mengalami modifikasi lebih maju yaitu terdiri 4 kamar, 2 atrium dan 2 ventrikel, tapi sekatnya kurang sempurna, bila ventrikel berkontraksi lubang pada sekat tertutup dan ventrikel terbagi menjadi 2 kamar yang dalam sesaat benar-benar terpisah, hal ini mencegah kedua macam darah tercampur.
Pada buaya sekat ini sudah tertutup sempurna
Pada Aves dan Mammalia,
jantungnya terdiri 4 kamar, 2 atrium dan 2 ventrikel, sekatnya sudah sempurna, sehingga membentuk 2 kamar yang benar-benar terpisah
Aves dan Mammalia, hewan yang mengembangkan sifat berdarah panas (endotermi/homoioterm), mempunyai 2 sistem sirkulasi yang terpisah. Efisiensi yang diberikan oleh adanya 2 sistem sirkulasi ini, memungkinkan laju respirasi sel yang tinggi yang merupakan tergantungnya suatu proses endotermi.
Jantung
Fungsi : Memompa darah ke seluruh tubuh, Letak  : Rongga dada agak sebelah kiri, Ukuran/berat : sekepalan tangan/ 300 gram
Terdiri atas : Serambi kiri ( atrium kiri ), Serambi kanan ( atrium kanan ), Bilik kiri ( ventrikel kiri )dan Bilik kanan ( ventrikel kanan ). Diantara serambi dan bilik terdapat katup jantung
Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan: Endokardium, lapisan paling dalam terdiri atas jaringan ikat dan lapisan endotelium. Miokardium merupakan otot jantung, tipis pada atrium dan tebal pada ventrikel. Epikardium, terdiri atas jaringan ikat dan lapisan sel epitel.
Cara Kerja Jantung
Jika kedua atrium jantung relaksasi, maka darah dari vena akan masuk ke atrium
q  Darah dari vena pulmonalis à atrium sinister
q  Darah dari vena cava à atrium dexter
Jika kedua atrium berkontraksi dan ventrikel relaksasi maka darah dari atrium masuk ke ventrikel
Jika kedua ventrikel berkontraksi, maka darah keluar dari ventrikel menuju ke arteri.
q  Darah dari ventrikel sinister à aorta à seluruh tubuh
q  Darah dari ventrikel dexter à arteri pulmonalis à paru paru
TEKANAN DARAH
Sistole adalah waktu jantung berkontraksi untuk memompa darah ke seluruh tubuh dan paru-paru (sistole ventrikuler) atau atrium berkontraksi (sistole aurikuler).
Diastole adalah jantung berelaksasi (mengembang) untuk menarik darah masuk ke jantung.
Tekanan yang normal adalah sistole 120mmHg dan diastole 80 mmHG. Ditulis dgn 120/80 mmHg
HIPERTENSI adalah tekanan darah yang melebihi tekanan darah normal (120/80 mmHg).
HIPOTENSi adalah keadaan dimana tekanan darah kurang dari tekanan darah normal (120/80 mmHg).
DENYUT JANTUNG
Jantung manusia berdenyut secara normal: 72-75 denyut/ menit.
Out Put Cardiac ialah jumlah darah yang dipompa jantung tiap menit. Hitungan sederhana: jika vol jantung (tiap ruang ±70 ml), maka ±72 x 70 = 5 lt.
TAKHIKARDIA: lebih dari 100 denyut/menit
BRADIKARDIA: kurang dari 60 denyut/menit
Plasma Darah
Ada kurang lebih 55% dari volume darah seluruhnya. Kekentalannya / viskositasnya 1,7-2,2 kali air. Massa jenis antara 1,025-1,034. Komposisi  90% air, 6-8 % protein ( kira-kira 200-300gr dari berat seluruh plasma), 0,9% macam-macam garam,  0,1% glukosa dan bahan organik dan an organik lain dalam jumlah sedikit.
BAHAN ORGANIK DALAM PLASMA DARAH
PROTEIN PLASMA berkisar antara 6 - 8 %, dengan adanya protein plasma menyebabkan plasma bersifat koloid dan mempengaruhi viskositas (kekentalan) darah. Selain itu protein plasma juga berfungsi menstabilkan darah untuk mencegah pengendapan SDM. Bahan organik lain adalah Urea, Asam Urat, Kreatin, Kreatini dll sebagai hasil metabolisme protein
Protein dalam darah antara lain: Albumin, Globulin dan Fibrinogen
Albumin (serum albumin) adalah  protein dengan berat molekul 68.000, jml ± 4 - 5%, bentuknya lonjong dan disintesis di hati
Globulin (serum globulin) memiliki berat molekul 90.000 – 1.300.000 dapat dibedakan menjadi α, β, δ globulin. Perbandingan konsentrasinya sbb: α globulin 2,25%, β globulin 0,80% dan δ globulin 0,66% , α globulin dan β globulin berperan dalam transpor berbagai bahan kimia I2 , Cu, Fe, kortison dll. δ globulin berfungsi dalam pembentukan antibodi
Fibrinogen dalam darah ± 0,35%, dibuat di hati dan berfungsi dalam proses pembekuan darah. Plasma/ darah dapat membeku jika fibrinogen berubah menjadi fibrin, yang kemudian terdapat cairan berwarna kekuning-kuningan yang disebut serum. Jadi SERUM adalah plasma yang telah diambil fibrinogennya.
Plasma juga berisi bahan makanan (seperti: asam amino, glukosa, asam lemak), hormon, vitamin-vitamin, berbagai macam enzim, zat warna (bilirubin) dll.
BAHAN AN ORGANIK DALAM PLASMA DARAH
Bahan an organik dalam plasma darah manusia adalah: Na+, K+, Ca++, Mg++, Cl-, HPO4-, dan HCO3- . NaCl mempunyai konsentrasi yang paling tinggi sehingga darah rasanya asin. Di dalam plasma juga terdapat O2 (0,25%) dan CO2 (3%)
SEL - SEL DARAH
  1. SEL DARAH MERAH (SDM)
                komponen yang paling banyak jumlahnya, setiap mm3  darah ada  4,5 – 5 juta SDM. SDM dibentuk oleh sel “pokok” dalam sumsum tulang, terutama tulang rusuk, sternum dan vertebrae. Pada masa embrio dibentuk di hati dan limpha. Masa hidup SDM ± 120 hari, SDM tua akan difagositosis di hati dan limpha. Sebagian besar besi dri Hb digunakan lagi, Sisa Hb dipecah, sebagian menjadi pigmen empedu diekskresikan oleh hati ke dalam empedu
Faktor-faktor fisiologi yang mempengaruhi jumlah sel darah merah:
  1. Umur, pada saat lahir jumlah SDMnya ± 6,83 juta/mm2, setelah 1 tahun turun 4 juta/mm2. Setelah usia 5 tahun s jmlnya 5 juta/mm2.
  2. Jenis kelamin, laki-laki jumlahnya lebih banyak kira-kira 5 juta, dibandingkan dengan wanita 4,5 juta.
  3. Aktivitas, orang yang berolahraga secara teratur akan menaikkan jml eritrosit dan kadar Hbnya.
  4. Ketinggian tempat, orang Peru yang hidup pada ketinggian 6.000 m dapat memiliki SDM 8,3 juta/mm2
  1. SEL DARAH PUTIH (SDP)
                SDP jauh lebih sedikit dibanding dengan SDM, dengan perbandingan 1 : 700 ( 6.000-8.000/mm2).
                Berdasarkan ada tidaknya granular, ada 2:
Granulosit (Besarnya lbh krg 10 -12 mikron & bergranul, berinti kecil, dibuat di sumsum tulang merah): Neutrofil, Basofil, dan Eosinofil
Agranulosit (Tidak mempunyai granul, besarnya ±12 – 15 mikron, berinti besar, dibentuk padalimpha dan kelenjar getah bening):  Monosit dan limfosit, ada 2: Limfosit B dan Limfosit T
NEUTROFIL, jml 62 %. Granulnya menyerap pewarna netral, merupakan fagosit thd bakteri, mikroba dan benda asing lain. Intinya memiliki beberapa lobus.
BASOFIl, jml 0,5 – 1 %. granulnya menyerap pewarna basa sehingga berwarna biru, diperkirakan basofil menghasilkan anti koagulan (heparin), intinya berbentuk seperti huruf S.
EOSINOFIL, jml 8 %. Granulnya menyerap pewarna asam sehingga  berwarna merah muda, fungsi untuk menghancurkan dan detoksifikasi, intinya mempunyai 2 lobus
LIMPHOSIT: intinya hampir sebesar selnya sendiri, bentuknya besr bundar atau seperti ginjal à  jumlah 18 % . Memerangi penyakit dengan membentuk antibodi
MONOSIT: 2 (dua) macam inti à ginjal (kacang merah) & tapal kuda à jumlah 13 %. Bersifat fagositosisyang kuat.
KEPING-KEPING DARAH (KKD)
Berkoloni setiap keluar dari pembuluh darah atau ada luka, Tidak berinti, diameter sel 2-5 μ . Dapat hidup 2 – 3 hari. Jumlah 150000 – 400000 sel/mm2 . Membantu dalam proses pembekuan darah atau koagulasi
GOLONGAN DARAH
Golongan darah manusia ditentukan oleh sejenis protein dalam eritrosit yang disebut AGLUTiNOGEN, penemunya adalah Karl Landsteiner (1900)

Golongan darah dan transfusi darah
                                                AB
                                               
                                                AB
A                             A                             B             B
                                                O
                                                O

Tidak ada komentar:

Posting Komentar